Ekonomi
Konflik Israel-Iran, BoFA: Emas Bisa Mencapai US$ 4.000 per Ounce Troy
Mengamati meningkatnya konflik Israel-Iran, para ahli memprediksi harga emas dapat melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya; faktor apa saja yang dapat mendorong lonjakan ini?

Seiring meningkatnya konflik antara Israel dan Iran, kita menyaksikan pergeseran signifikan dalam perilaku investor, di mana banyak yang beralih ke emas sebagai aset aman di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Ketidakpastian yang tercipta dari kekacauan di Timur Tengah ini mendorong para investor untuk mencari stabilitas dalam emas, sebuah tempat perlindungan yang telah terbukti selama krisis. Tren ini mencerminkan pola yang lebih luas di mana ketegangan geopolitik mempengaruhi dinamika pasar, dan mempengaruhi cara kita mendekati investasi.
Bank of America (BoFA) telah membuat prediksi berani, menyarankan bahwa harga emas bisa melonjak hingga USD 4.000 per troy ons dalam 12 bulan ke depan. Ramalan ini bergantung pada pemahaman bahwa peningkatan permintaan terhadap aset aman biasanya melonjak selama konflik. Seiring meningkatnya aksi militer, kita dapat mengharapkan lebih banyak investor berbondong-bondong ke emas, yang secara historis mempertahankan nilainya bahkan dalam situasi yang sangat volatil.
Baru-baru ini, harga spot emas naik sebesar 1,3% menjadi USD 3.428,10 per ons, sebagai respons langsung terhadap perkembangan terbaru dalam konflik ini. Pergerakan harga tersebut menegaskan sensitivitas pasar terhadap peristiwa geopolitik dan peran penting yang dimainkan oleh faktor tersebut dalam membentuk sentimen investor.
Goldman Sachs juga memberikan perkiraan bahwa harga emas bisa mencapai USD 3.700 per ons menjelang akhir 2025. Analisis mereka memperkuat gagasan bahwa ketidakstabilan geopolitik secara signifikan mempengaruhi perilaku pasar. Konflik antara Israel dan Iran ini lebih dari sekadar isu regional; ini menjadi katalis bagi perubahan pasar global yang harus kita perhatikan.
Saat ketegangan meningkat, kita dapat mengharapkan efek riak di berbagai pasar keuangan, dengan emas menjadi salah satu yang paling diuntungkan dari kerusuhan ini. Saat kita mengevaluasi strategi investasi kita, penting untuk menyadari implikasi dari ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung ini.
Dengan potensi konflik yang lebih luas di wilayah tersebut, permintaan terhadap aset aman seperti emas diperkirakan akan tetap kuat. Mereka yang ingin menavigasi situasi yang tidak menentu ini harus mempertimbangkan wawasan dari para ahli dan menyesuaikan posisi mereka sesuai kebutuhan.
Dalam masa ketidakpastian, memahami hubungan antara peristiwa geopolitik dan respons pasar dapat memberdayakan kita untuk membuat keputusan yang tepat. Seiring kita melangkah ke depan, mari kita tetap memantau situasi yang berkembang dan dampaknya terhadap harga emas, memastikan strategi kita sesuai dengan dinamika pasar yang sedang berlangsung.
Pencarian kita terhadap kebebasan ekonomi bergantung pada kemampuan kita untuk beradaptasi dengan perubahan ini, dan tetap terinformasi adalah pertahanan terbaik kita.
-
Wisata1 minggu ago
Luhut Mengatakan Putra Mahkota UAE Pernah Ingin Membangun Resor di Sebuah Pulau Kecil di Aceh Singkil
-
Ekonomi1 minggu ago
Partai Berakhir! Harga Emas Jatuh Tajam, Diskon Besar-besaran untuk Keuntungan Perang
-
Sosial1 minggu ago
Refleksi atas Kesaksian Dokter yang Merawat Korban Pemerkosaan Mei 1998
-
Hiburan Masyarakat2 hari ago
Okie Agustina Ungkap Kronologi Dugaan Pemukulan Dimas Anggara terhadap Kiesha Alvaro di Lokasi Syuting
-
Politik4 hari ago
Iran Tidak Akan Mundur, Tapi Siapa Yang Akan Tergelincir ke Dalam Jurang?
-
Ekonomi4 hari ago
Musim Pesta Berakhir! Harga Emas Turun Drastis, Banyak Dihabiskan dalam Jumlah Besar
-
Ekonomi3 hari ago
Sebagai Serang Iran, IHSG Diprediksi Akan Mengalami Penurunan dan Rupiah Dalam Tekanan
-
Bisnis2 hari ago
Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini, Selasa, 24 Juni 2025: Turun