Connect with us

Bisnis

Agung Sedayu Mengakui Memiliki Bagian dari Sertifikat Hak Penggunaan Bangunan di Laut Tangerang, Berikut Penjelasannya

Warga Tangerang resah atas klaim Agung Sedayu Group, namun bagaimana proses hukum di balik kepemilikan ini? Temukan fakta menariknya di sini.

agung sedayu s property rights

Agung Sedayu Group (ASG) telah mengonfirmasi kepemilikan 234 dari 263 Sertifikat Hak Guna Bangunan yang teridentifikasi di area pesisir Tangerang. Mereka mengklaim telah mengikuti proses akuisisi secara legal, namun keabsahan klaim ini sedang ditinjau. Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN telah mengungkapkan kekhawatiran mengenai potensi masalah prosedural dengan sertifikat-sertifikat tersebut. Komunitas lokal merasakan dampaknya, karena klaim kepemilikan ini mengancam hak dan mata pencaharian mereka. Saat ini sedang berlangsung sebuah investigasi untuk memverifikasi kepatuhan legal dari sertifikat-sertifikat tersebut. Masih banyak yang perlu dijelajahi mengenai bagaimana situasi ini bisa berkembang dan implikasinya bagi komunitas.

Klaim Kepemilikan di Tangerang

Saat kita menggali klaim kepemilikan di Tangerang, penting untuk memahami kompleksitas yang terkait dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di area pesisir, khususnya di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji.

Grup Agung Sedayu (ASG) mengklaim sebagian besar hak tersebut, memegang 234 dari 263 bidang SHGB yang teridentifikasi.

Meskipun ASG menyatakan bahwa kepemilikannya mengikuti proses hukum yang benar, termasuk akuisisi tanah dari penduduk lokal, legitimasi klaim ini semakin mendapat sorotan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang telah mengumumkan rencana untuk membatalkan beberapa sertifikat SHGB, menyoroti potensi adanya sengketa tanah.

Saat kita menavigasi tantangan ini, kita harus mempertimbangkan dampak yang lebih luas bagi komunitas, saat penduduk lokal berjuang dengan implikasi dari klaim kepemilikan ini terhadap mata pencaharian dan hak-hak mereka.

Kepatuhan dan Prosedur Hukum

Klaim kepemilikan di Tangerang menyoroti kebutuhan mendesak untuk meneliti kepatuhan hukum dan prosedur seputar perolehan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di Desa Kohod. Agung Sedayu Group (ASG) menyatakan bahwa mereka telah mengikuti protokol hukum yang tepat, mendapatkan izin yang diperlukan dan dokumen hukum yang sah selama proses akuisisi. Namun, Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN telah mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi cacat prosedural.

Aspek Status
Dokumentasi Hukum Sah, berdasarkan klaim ASG
Proses Akuisisi Izin diperoleh
Kepatuhan dengan Hukum Sedang diteliti
Verifikasi Tertunda Koordinasi diperlukan

Meskipun ASG mempertahankan kepatuhan, verifikasi berkelanjutan dengan Badan Informasi Geospasial sangat penting untuk mengonfirmasi validitas kepemilikan SHGB.

Penyelidikan dan Tindakan Pemerintah

Sementara penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Kementerian Agraria dan Badan Informasi Geospasial mungkin mengungkapkan wawasan kritis, jelas bahwa pembatalan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) tertentu menekankan urgensi untuk mengatasi kekurangan prosedural dan materiil dalam proses sertifikasi.

Identifikasi 263 lapangan SHGB, yang sebagian besar dikeluarkan pada tahun 2022-2023, menimbulkan kekhawatiran signifikan tentang keabsahan dan kepatuhan mereka terhadap peraturan pesisir.

Selanjutnya, pembongkaran pagar pantai oleh TNI AL dan nelayan lokal menekankan kebutuhan untuk mengembalikan akses publik dan menangani penghalang yang tidak sah.

Saat kita menavigasi sengketa tanah ini, pejabat pemerintah menekankan pentingnya kejelasan tentang klasifikasi pesisir dan klasifikasi tanah untuk memastikan kepemilikan tanah yang adil dan legal di area pesisir Tangerang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bisnis

Untuk Pertama Kalinya, Jasa Marga Menawarkan Diskon Tol 20 Persen di Sumatra

Ingin tahu bagaimana diskon tol pertama kali sebesar 20% dari Jasa Marga bisa mengubah perjalanan Idul Fitri Anda? Temukan detail di balik inisiatif menarik ini.

first toll discount sumatra

Seiring mendekatnya libur Idul Fitri 2025, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengambil langkah inovatif untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Sumatra dengan menawarkan diskon tol sebesar 20% untuk pertama kalinya. Inisiatif ini, yang berlangsung dari tanggal 24 Maret 2025, pukul 07:00 WIB hingga 28 Maret 2025, pukul 07:00 WIB, bertujuan untuk memfasilitasi perjalanan yang lebih lancar di sepanjang rute utama dari Tanjung Pura/Pangkalan Brandan hingga gerbang tol Sinaksak dan Kisaran.

Langkah ini merupakan langkah signifikan yang kami percaya tidak hanya akan mendorong penghematan tol bagi para pelancong tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan lalu lintas yang efektif selama periode perjalanan puncak.

Untuk kendaraan Kelas I, tarif tol akan turun dari Rp 193.500 menjadi Rp 170.900, yang berarti penghematan sebesar Rp 22.600. Pengurangan ini adalah insentif penting bagi keluarga dan individu yang merencanakan perjalanan mereka. Selanjutnya, kendaraan Kelas II dan III juga akan mendapat manfaat serupa, dengan tarif tol yang dikurangi dari Rp 292.000 menjadi Rp 257.800. Untuk kendaraan yang lebih besar, seperti Kelas IV dan V, pengurangan tol dari Rp 391.500 menjadi Rp 345.600 menghasilkan penghematan sebesar Rp 45.600.

Kita dapat melihat bagaimana penghematan tol ini dapat membuat perbedaan yang signifikan, memungkinkan lebih banyak pelancong untuk memilih jalan tol daripada alternatif yang padat.

Inisiatif ini sejalan sempurna dengan tujuan pemerintah untuk mengelola lalu lintas liburan secara efektif. Selama Idul Fitri, kita sering mengalami lonjakan pelancong yang kembali ke kampung halaman mereka, yang dapat menyebabkan kemacetan luar biasa di rute utama. Dengan menyediakan insentif keuangan, PT Jasa Marga mendorong lebih banyak pengguna jalan untuk menggunakan jalan tol, yang biasanya kurang padat.

Pendekatan proaktif ini tidak hanya meningkatkan pengalaman perjalanan kita tetapi juga mempromosikan budaya penggunaan jalan yang bertanggung jawab.

Saat kita mempersiapkan musim liburan ini, kita harus mengakui bahwa kolaborasi antara operator tol dan agen pemerintah memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran arus lalu lintas. Diskon 20% adalah langkah perintis yang mencerminkan komitmen PT Jasa Marga untuk meningkatkan kondisi perjalanan kita.

Dengan diskon ini, kita tidak hanya menghemat uang; kita juga berkontribusi pada pengelolaan lalu lintas yang lebih baik, membuat perjalanan kita lebih menyenangkan dan kurang stres.

Continue Reading

Bisnis

QRIS Tap Tidak Dapat Digunakan di 2,353 Pedagang Mulai Hari Ini, Berikut Caranya

Bingung dengan batasan QRIS Tap hanya di 2.353 pedagang? Temukan bagaimana pembatasan ini dapat mempengaruhi transaksi non-tunai Anda hari ini.

qris tap disabled for merchants

Meskipun QRIS Tap menawarkan solusi pembayaran yang nyaman, penting untuk diakui bahwa metode pembayaran ini tidak dapat digunakan di semua pedagang. Saat ini, metode pembayaran ini hanya didukung oleh 2.353 pedagang di berbagai sektor, yang menunjukkan keterbatasan pedagang yang signifikan. Meskipun ini mungkin terlihat seperti jumlah yang besar, penting untuk memahami bahwa banyak bisnis masih berada di luar jaringan ini, membatasi pilihan kita saat melakukan transaksi tanpa uang tunai.

Perlu dicatat bahwa QRIS Tap kompatibel dengan aplikasi pembayaran tertentu, yang lebih membatasi di mana kita dapat menggunakan metode pembayaran inovatif ini. Saat kita menjalani kehidupan sehari-hari, kita mungkin menemukan situasi di mana QRIS Tap tidak diterima hanya karena pedagang tidak termasuk dalam peluncuran saat ini. Keterbatasan ini dapat menimbulkan frustrasi, terutama ketika kita terbiasa dengan kemudahan pembayaran digital dalam konteks lain.

Saat ini, QRIS Tap tersedia terutama di outlet ritel, sistem transportasi umum, rumah sakit, dan fasilitas parkir tertentu. Meskipun sektor-sektor ini mencakup layanan esensial, mereka tidak mencakup spektrum penuh bisnis yang kita interaksikan. Misalnya, tempat makan, toko lokal kecil, dan berbagai penyedia layanan mungkin belum mendukung QRIS Tap, yang dapat menghambat kebebasan kita untuk memilih cara kita membayar.

Dalam transportasi umum, QRIS Tap berfokus pada rute tertentu, seperti MRT dari Bundaran HI ke Lebak Bulus. Ketersediaan terbatas ini berarti bahwa sementara kita mungkin menikmati kemudahan QRIS Tap untuk perjalanan tertentu, ini tidak akan selalu meluas ke semua kebutuhan perjalanan kita. Saat kita menjelajahi kota atau melakukan perjalanan jarak jauh, kita mungkin menemukan diri kita kembali ke metode pembayaran tradisional, yang bisa menjadi ketidaknyamanan.

Ke depan, kita dapat berharap tentang ekspansi QRIS Tap di masa depan. Rencana sudah ada untuk meningkatkan jaringan pedagang yang kompatibel, tetapi sampai perkembangan tersebut terwujud, kita harus bekerja dalam keterbatasan saat ini. Untuk saat ini, saat kita menikmati kemudahan QRIS Tap, kita juga harus tetap sadar di mana itu dapat dan tidak dapat digunakan.

Continue Reading

Bisnis

BHR Ojol: Solusi Transportasi yang Mendukung Kegiatan Ekonomi Sebelum Musim Liburan

BHR Ojol meningkatkan aktivitas ekonomi untuk pengemudi taksi motor menjelang musim liburan, tetapi apa saja tantangan yang masih mereka hadapi dalam ekonomi gig ini?

bhr ojol economic transport solution

Saat kita menavigasi jalan-jalan yang ramai selama musim perayaan Eid al-Fitr, inisiatif Bonus Hari Raya (BHR) muncul sebagai penopang vital bagi lebih dari 2 juta pengemudi taksi motor online (ojol). Inisiatif ini, yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, bertujuan untuk memberikan dukungan penting dan kompensasi yang adil kepada pengemudi ojol yang menghadapi tantangan ekonomi selama bulan Ramadan.

Dengan lonjakan permintaan layanan transportasi, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana insentif pengemudi ini dapat mengubah lanskap keuangan bagi mereka yang berada di balik kemudi.

Program BHR dirancang untuk memberikan hadiah kepada pengemudi yang aktif berdasarkan kinerja mereka dan jumlah pesanan yang selesai. Ini berarti semakin keras kita bekerja, semakin banyak yang bisa kita dapatkan. Pendekatan berbasis merit seperti ini tidak hanya memotivasi pengemudi untuk meningkatkan efisiensi tetapi juga memastikan bahwa mereka yang memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi gig mendapatkan kompensasi yang adil atas usaha mereka.

Dengan mengakui dan menghargai kerja keras kita, inisiatif BHR memberdayakan kita untuk berusaha lebih keras selama waktu krusial ini.

Lebih lanjut, bonus BHR lebih dari sekedar dukungan finansial; mereka meningkatkan kesejahteraan keseluruhan pengemudi ojol. Dengan meningkatnya pendapatan yang bisa digunakan, kita lebih cenderung menghabiskan uang pada bisnis lokal, yang pada gilirannya merangsang aktivitas ekonomi selama musim liburan.

Ini menciptakan efek bergelombang yang menguntungkan semua orang di komunitas kita, dari pemilik toko hingga pedagang kaki lima. Ini adalah siklus dukungan yang indah yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan transportasi seperti Gojek dan Grab, dan tentu saja, kita—para pengemudi.

Saat kita merangkul inisiatif BHR, kita juga harus mengakui tantangan unik yang kita hadapi dalam ekonomi gig. Banyak pengemudi ojol yang tidak hanya menghadapi lalu lintas tetapi juga ketidakpastian pendapatan yang berfluktuasi dan keamanan pekerjaan.

Program BHR, oleh karena itu, berfungsi sebagai mercusuar harapan, memungkinkan kita untuk bertahan dalam badai finansial yang sering menyertai musim perayaan. Ini adalah pengingat bahwa kerja keras kita tidak luput dari perhatian dan bahwa kontribusi kita sangat penting untuk kain ekonomi masyarakat kita.

Continue Reading

Berita Trending