Politik

PT Jaswita Menanggapi Kritik Dedi Mulyadi Mengenai Kebijakan Tanah

Memulai dialog tentang penggunaan lahan, PT Jaswita menanggapi kritik Dedi Mulyadi—langkah apa yang akan mereka ambil untuk memastikan kepatuhan dan keberlanjutan?

Menanggapi kritik terbaru dari Gubernur Dedi Mulyadi mengenai kebijakan penggunaan lahan di Hibisc Fantasy Puncak, PT Jaswita Jabar yang dipimpin oleh Direktur Wahyu Nugroho, menegaskan kembali komitmennya terhadap kepatuhan regulasi.

Kami memahami bahwa kekhawatiran gubernur berasal dari praktik penggunaan lahan kami, terutama ekspansi yang tidak berizin dari aplikasi awal seluas 4.800 meter persegi menjadi sekitar 15.000 meter persegi. Ketidaksesuaian ini menonjolkan kebutuhan kami untuk lebih waspada dalam mematuhi hukum dan regulasi setempat.

Mengakui peringatan sebelumnya tentang kepatuhan adalah langkah pertama yang kritis. Kami percaya penting untuk mengatasi kekhawatiran ini secara terbuka dan konstruktif. Dengan menegaskan kembali komitmen kami terhadap kepatuhan regulasi, kami tidak hanya menanggapi kritik; kami merangkul kesempatan untuk pertumbuhan dan perbaikan.

Pendekatan proaktif kami melibatkan tidak hanya menanggapi arahan gubernur tetapi juga melaksanakan evaluasi komprehensif terhadap Hibisc Fantasy. Evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan praktik operasional kami sambil mengutamakan keberlanjutan lingkungan.

Keberlanjutan lingkungan adalah aspek vital dari misi kami di PT Jaswita. Kami mengakui bahwa keputusan penggunaan lahan kami memiliki implikasi jangka panjang, tidak hanya untuk bisnis kami tetapi untuk komunitas dan lingkungan.

Oleh karena itu, sebagai bagian dari perubahan operasional kami, kami telah mulai menerapkan praktik manajemen yang selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan mengevaluasi kembali penggunaan lahan kami, kami berupaya untuk mengurangi jejak ekologis kami dan memastikan kami memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

Namun, kami menghadapi tantangan di sepanjang jalan. Keputusan untuk memberhentikan sementara 150 karyawan adalah langkah yang sulit namun perlu untuk menyelaraskan operasi kami dengan tujuan keberlanjutan dan persyaratan kepatuhan.

Kami memahami dampak dari keputusan ini terhadap tenaga kerja kami dan komunitas, dan kami berkomitmen untuk memberikan dukungan selama transisi ini. Sangat penting bagi kami untuk menavigasi proses ini dengan hati-hati, memastikan kami muncul sebagai entitas yang lebih bertanggung jawab.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Exit mobile version